Sebelum melangkah lebih jauh tentang ternak ayam kampung ada baiknya seorang peternak ayam kampung mempelajari beberapa kekurangan yang menjadikan produksi ayam kampung ini makin langka. Jika kita hanya mencari dan menganalisa hasil usaha, tentu keuntungan akan berlimpah, tetapi jika kekurangan ayam kampung tidak kita cermati, maka bisnis ayam kampung tidak akan maju. Bahkan kekurangan ayam kampung ini akan berakibat fatal pada peternakan kita.
Ingat analisa usaha berbeda dengan kenyataan. Maka dari itu mari kita lihat sisi kekurangan ayam kampung ini. Dengan tujuan kita bisa meminimalkan kerugian ternak. Adapun kekurangan ayam kampung adalah :
1. Waktu pemeliharaan
Dalam usaha ternak ayam kampung, ayam buras (bukan ras) ini memerlukan waktu yang relatif lebih lama. Waktu pemeliharaan ini meliputi pertumbuhan dan perkembangan ayam kampung asli yang memerlukan biaya yang lebih. Terutama pakan, jika waktu pemeliharaan lebih lama, tentu biaya yang kita keluarkan akan lebih banyak.
2. Potensi pasar
Banyak diantara peternak memilih ayam jenis broiler dan jenis ayam petelur dikarenakan pemeliharaan yang singkat dan potensi pasar yang sudah berkembang. Untuk ayam kampung memang masih sedikit permintaan. Hanya pasar tradisional yang mau menerima ayam kampung. Tapi sekarang sudah banyak restoran besar seperti ayam goreng, ayam kampung, soto dll lebih memilih menggunakan ayam kampung asli ketimbang ayam jenis lain. Kita sebut saja Ayam Goreng Ny. Suharti.
3. Keseragaman
Sesuai poin 2 tentang potensi pasar, tentu keseragaman ayam kampung dan telur ayam menjadi prioritas. Banyak kejadian memiliki ayam yang pertumbuhan dan perkembangannya berbeda. Bobot ideal ayam kampung juga berbeda. Ketidak seragaman ini dikarenakan bibit ayam sudah berbeda, sedangkan ransum yang kita berikan juga belum standar hanya limbah rumah tangga. Apakah tentang keseragaman ayam kampung ini laku dipasarkan? Kita perlu menyisatinya bukan?
4. Liar/Usil/Berisik
Banyak hal yang sudah saya alami dalam memelihara ayam kampung asli. Seperti tingkah laku yang kurang bisa tenang, diam, maupun berisik. Saat pagi ayam sudah mengeluarkan kokok yang membuat kita terbangun. Saat ayam belum diberi makan, ayam akan berisik (berkotek). Ayam dara yang mau bertelur juga berisik. Tingkah laku yang sulit dikendalikan(berlairan kesana-kemari). Kanibalisme dan lain-lain masih belum bisa ditangani. Itu hanya sedikit. Jika kita memiliki 200 ekor ayam di sebuah kandang, tentu kita akan tau akibatnya. Justru itulah keunikan ayam kampung yang akan kita atasi. Benar bukan?
Masih banyak kekurangan ayam kampung yang masih bisa kita jumpai dalam ternak ayam kampung. Tapi apakah kita hanya mengurusi masalah ayam kampung tanpa mengatasi masalah tersebut? Sekarang ibaratnya pandai-pandainya ayam, masih cerdas kita (peternak) yang dapat mengatasi masalah kekurangan ayam kampung tersebut. Iya gak?
Salam ternak,
Ahmad Maryuki