Monday, 9 July 2012

Mengenal Produktivitas Jenis Ayam Kampung Asli

Jenis-jenis ayam kampung asli Indonesia sudah kami tulis pada artikel sebelumnya. Mengenai produktivitas ayam kampung asli baik itu produksi daging dan telur kami ingin mengulasnya di artikel ini dengan tujuan mengenal produktivitas jenis ayam kampung asli lebih dekat. 
Yang dimaksud ayam kampung asli adalah ayam yang sudah dikenal masyarakat sejak jaman dahulu namun masih terjaga keasliannya. Terjaga keasliannya berarti ayam kampung tidak mengalami persilangan jenis lain seperti ayam ras pedaging ataupun petelur. Kalaupun ada persilangan jenis lain dengan maksud mengembangkan kualitas genetik ayam kampung yaitu dengan syarat masih dalam rumpun asli Indonesia. Sebagai contoh ayam pelung dengan ayam jawa.

Sahabat ternak, Apa jenis ayam kampung asli terbaik untuk pedaging dan petelur? Dalam artikel ini akan dibahas untuk jenis terbaik yakni memiliki berat badan paling bagus dan produktifitas tinggi. Dengan tujuan untuk mengetahui jenis produktivitas ayam kampung asli paling bagus untuk dibudidayakan. Berikut daftar dari berbagai sumber yang kami dapatkan.

Menurut Bambang Agus Murtidjo
1. Ayam Kedu
Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mengenal ayam kampung asli jenis ini. Tidak hanya masyarakat asli Jawa bahkan ayam jenis ini sudah diekspor ke Amerika pada tahun 1935. Di sana dikenal dengan sebutan "The Black Java Breed" atau ayam hitam asli jawa. Di Amerika telah bermunculan ayam jenis baru dengan nenek moyang si ayam kedu tersebut. 

Di Indonesia masyarakat lebih familiar ayam Cemani yakni ayam kedu hitam. Ciri khasnya adalah semua bagian tubuh ayam berwarna hitam. Hingga lidah pun berwarna hitam dan ada yang beranggapan darah ayam berwarna merah legam. Ayam ini biasa digunakan untuk penyembuhan penyakit, ritual dan untuk adat istiadat.

Sejarah singkat ayam kedu dimulai dari persilangan antara ayam asli kedu dengan ayam Dorking (ayam yang dibawa Raffles waktu itu) di daerah Dieng. Dari persilangan tersebut menghasilkan 3 jenis ayam kedu yakni penggolongan ayam berdasar jenis bulu (Kedu Hitam, Kedu Putih, Dan Kedu Merah atau campuran. Berikut ini produktifitas ayam kampung jenis ayam kedu :

 ayam kedu
Produksi telur
produktivitas ayam jenis kedu
2. Ayam Nunukan
Ayam jenis ini mempunyai ciri fisik yakni bulu pertama pada sayap dan ekor terkadang tidak tumbuh sempurna. Akibatnya sering dijumpai ayam jenis Nunukan ini terlihat tidak mempunyai ekor. Ayam jenis ini banyak ditemukan di daerah Nunukan dan Tarakan

Sejarah singkat ayam nunukan dimulai dari ayam yang berasal dari daratan Cina bagian selatan. Ayam jenis Nunukan ini telah beradaptasi sejak 1922 selema lebih dari 50 tahun. Ayam jenis ini sangat produktif untuk produksi telur dan daging. Untuk itu lihat tabel perbandingan dengan ayam ras berikut ini :

ayam nunukan
Produksi telur
produksi telur ayam nunukan
3. Ayam Pelung
Ayam pelung sendiri banyak masyarakat sudah menjumpainya. Bahkan paling terkenal dengan jenis ayam kampung lain. Dikarenakan masyarakat lebih suka dengan ayam dengan tubuh tegap, pertumbuhan cepat sementara itu suaranya jika berkokok sangat merdu. Ayam jenis ini cocok untuk ayam kampung tipe pedaging. Ayam kampung jenis pelung memiliki postur tubuh lebih besar dari ayam jenis lain. Ayam pelung masih asli mudah ditemukan di Jawa Barat tepatnya di daerah Cianjur dan kota-kota sekitarnya. Berikut perbandingannya :
ayam pelung
Produksi telur
produksi telur ayam pelung

Itulah sedikit dari beberapa jenis ayam kampung yang dapat diandalkan untuk produksi telur dan daging. Dari tabel di atas dapat disimpulkan sebagai acuan untuk pemeliharaan. Dalam budidaya ayam kampung tentu perkembangan per minggunya dapat kita pantau dengan tabel di atas. Sekiranya kurang dari tabel tersebut dapat kita benahi sistem pemeliharaannya ataupun mengganti dengan induk yang lebih unggul.

Ayam kampung biasanya bertelur menghasilkan 60 butir/tahun (tradisional), Seharusnya ayam kampung harus memiliki produksi telur 150 butir/tahun (intensif). Sementara untuk berat badan rata-rata 1,2 kg dalam waktu 20 minggu atau 5 bulan (tradisional), seharusnya peternak mengupayakan 1,75 kg dalam waktu 20 minggu atau 5 bulan. Data tersebut kami dapat dari referensi UGM (2011)

Untuk produktivitas telur dan daging jenis ayam kampung asli lain dapat sekiranya berbagi kepada kami. Akhir kata sukses peternak ayam kampung Indonesia!
diperbaharui 29 Juli 2013
 
Referensi :
Agus Murtidjo, Bambang (1992) Mengelola Ayam Buras : Kanisius, Yogyakarta
Wikipedia = Ayam kampung
UGM Yogyakarta
close