Monday 17 February 2014

Manfaat Limbah Teh Hitam bagi Ternak Ruminansia

Teh merupakan tanaman yang tumbuh sampai ketinggian 6 sampai 9 meter yang tumbuh baik pada daerah dengan ketinggian 600 sampai 2000 meter diatas permukaan laut. Tanaman teh membutuhkan iklim yang lembab dengan curah hujan sekitar 2.000 mm per tahun.

Ada dua jenis teh hitam utama yang dipasarkan di pasaran internasional, yakni teh orthodox dan teh CTC. Kedua jenis teh ini dibedakan atas dasar cara pengolahannya. Dari pengolahan kedua jenis teh tersebut akan dihasilkan limbah teh hitam yang umumnya dibuang atau dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Penelitian mengenai pemanfaatan limbah teh hitam juga pernah dilakukan oleh Dewi Ratih Ayu Daning seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada yang memperoleh hasil bahwa pemanfaatan limbah teh hitam mampu menurunkan gas metan hasil fermentasi ternak sapi potong atau ternak sapi perah.

Peternak dapat memanfaatkan limbah teh hitam sebagai campuran pakan ternak dalam rangka untuk mengurangi produksi gas metan. Limbah teh hitam tersebut dapat digunakan sebagai campuran dari pakan sapi yakni rumput raja dan dedak halus. Disamping dapat meningkatkan produktivitas ternak, pakan sapi tersebut juga mampu menciptakan peternakan ramah lingkungan.

Limbah teh hitam yang saat ini kebanyakan belum dimanfaatkan secara optimal, ternyata memiliki peran besar dalam membantu menciptakan peternakan ramah lingkungan. Senyawa tannin yang terkandung dalam limbah teh hitam mampu menekan pertumbuhan bakteri penghasil gas metan.

Sesuai dengan penelitian Daning, teh hitam pada pakan ternak terbukti mampu menurunkan produksi gas metan pada ternak secara nyata. Berdasarkan hasil uji laboratorium, diperoleh bahwa dengan penambahan 6 mg tanin jumlah protozoa dalam rumen ternak mengalami penurunan sampai 34% dan produksi gas metan turun hingga 62%. Enam milligram senyawa tanin diperoleh dari 0,1 gram limbah teh hitam dan 0,3 gram pakan hijauan (rumput raja dan konsentrat).

Tiga miligram limbah teh hitam yang ditambahkan kedalam pakan ternak, gas metan yang diproduksi hanya sebesar 1,35 mg. Sedangkan pada ternak yang pada pakannya tidak ditambahkan dengan limbah teh hitam, menghasilkan gas metan yang lebih banyak yaitu sebesar 4 mg gas metan.

Hal yang dapat dilakukan untuk membantu menciptakan peternakan ramah lingkungan dapat dilakukan dari sesuatu yang sederhana. Pemanfaatan limbah teh hitam sebagai campuran pakan ternak merupakan salah satu metode sederhana yang dapat dilakukan. Terlebih pada daerah yang populasi ternak ruminansianya tinggi.

Pemanfaatan limbah teh hitam ini selain dapat membantu mengurangi produksi gas metan, juga dapat meningkatkan produktivitas ternak. Disamping itu, integrasi antara bidang peternakan dan perkebunan juga dapat diterapkan disini. Limbah dari proses pengolahan teh hitam dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas ternak yang dipelihara oleh peternak di sekitar perkebunan teh.

Diperlukan kerjasama dari semua pihak untuk mewujudkan industri peternakan yang memperhatikan keadaan lingkungan. Pemerintah diharapkan bisa menjadi pengawas dan pendukung terhadap langkah peternak dan masyarakat untuk menciptakan peternakan dan lingkungan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang tersedia. Semoga bermanfaat.
Sumber gambar: http://kampus.okezone.com/read/2010/06/12/373/342206/limbah-teh-hitam-berbuah-juara-untuk-ugm


buka artikel aslinya disini

close