Cara menanam belimbing manis dalam pot ini membutuhkan beberapa peralatan dan bahan, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk tahap membuat bibit sendiri diantaranya, silet, gunting, plastik, raffia, cabang entries dan bibit semai.
Membuat bibit sendiri dengan cara okulasi dan sambung. Mula-mula dibuat bibit semai hasil penyemaian biji yang tingginya 30 cm dengan umur 4-8 bulan. Pilih bibit yang sesuai untuk batang pokok.
Kemudian siapkan juga batang sekunder yang panjangnya 5-20 cm, berdaun hijau muda, dan ujung daunnya telah menua. Cabang entries ini diambil dari pohon yang unggul dan dipotong dari pohon induk yang sehat.
Untuk membuat bibit okulasi, langkah-langkahnya sebagai berikut, pilih bibit semai yang berbatang lurus dan tidak bercabang. Sayat mata tunas pada cabang entris yang baru diambil dari pohon induk.
Buat menyerupai jendela pada bagian bawah bibit semai sepanjang 2-3 cm, lebar 1 cm. Buat sayatan setengahnya sampai membentuk lidah terbuka. Sisipkan mata tunas ke dalam jendela di bawah lidah batang bawah, tetapi tidak boleh menindih. Balut mata tepel dengan raffia, mata tunas jangan tertutup balutan.
Dalam waktu 21-35 hari, mata temple tampak hidup dan menyatu, lalu ujung tanaman batang bawah dipotong. Kemudian simpan ditempat yang teduh.
Selanjutnya cara membuat bibit sambungan atau enten. Pilih bibit yang sehat kemudian potong pada ketinggian 10-15 cm di atas tanah. Kemudian belah menjadi dua. Cabang entries dipotong ujung bawahnya sesuai bentuk batang bawah, dan ikat dengan raffia dari bawah ke atas. Tutup sambungan dengan plastic transparan.
Jika entrisnya mulai bertunas, maka tutup plastic dibuka namun balutan raffia dapat dibuarkan sampai tunas bener-bener kuat.
Menyediakan Media Tanam
Untuk media tanam kita harus menyiapkan pot tanah liat, tanah, pupuk kandang, kompos, drum, ember, dan drum dari kayu. Pot untuk bibit gunakan yang berukuran besar dengan memiliki diameter 20-30 cm, sedangkan untuk tanamnya sediakan pot yang berdiameter 50-60 cm dan tingginya 40-60 cm.
Kemudian bagian bawah pot dilubangi untuk pembungan air. Perbandingan komposisi antara pupuk kandang dengan kompos tergantung jenis tanahnya. Kalau tanahnya berpasir memerlukan perbandingan 1 : 1.
Langkah-langkahnya, isi pot dengan media ¾ bagian, masukan bibit dalam pot tegak lurus tepat di tengah pot, tambahkan media dan padatkan agar tidak goyah. Bagian bawah pot atau saluran air ditutup dengan pecahan genting, spon atau kelapa. Hal ini supaya air dapat keluar dari pot tetapi tanahnya tidak terbawa keluar.
Cara Menanam Bibit Hasil Sambungan
Batas sambungan dari bibit tidak boleh tertimbun media. Paling tidak 5 cm bagian batang di bawah sambungan harus muncul di atas media. Apabila batas sambungan terkena media tanam maka sambungan tersebut akan terkena infeksi penyakit busuk akar pada bagian batang atas yang tertimbun.
Cara Merawat Belimbing dalam Pot
Perawatan belimbing dalam pot pada dasarnya sama seperti perawatan belimbing yang ditanam di lahan terbuka atau kebun, namun ada beberapa hal yang beda dalam perawatan tanaman dalam pot ini, perbedaannya yaitu, pembaruan media tanam yang dilakukan setelah tanaman berumur 3-4 tahun, media tanam yang ada dalam pot bisa mengeras, dan cara mengeluarkannya dengan menepuk-nepuk punggung pot, karena akar yang ada di dalam melekat pada dinding pot.
Setelah tanaman bisa dikeluarkan dari pot, kemudian ujung akarnya dipotong. Masukan media tanam baru dengan campuran tanah dan pupuk kandang kedalam pot. Siram dengan air secukupnya.
Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/02/cara-menanam-belimbing-dalam-pot.html
Membuat bibit sendiri dengan cara okulasi dan sambung. Mula-mula dibuat bibit semai hasil penyemaian biji yang tingginya 30 cm dengan umur 4-8 bulan. Pilih bibit yang sesuai untuk batang pokok.
Kemudian siapkan juga batang sekunder yang panjangnya 5-20 cm, berdaun hijau muda, dan ujung daunnya telah menua. Cabang entries ini diambil dari pohon yang unggul dan dipotong dari pohon induk yang sehat.
Untuk membuat bibit okulasi, langkah-langkahnya sebagai berikut, pilih bibit semai yang berbatang lurus dan tidak bercabang. Sayat mata tunas pada cabang entris yang baru diambil dari pohon induk.
Buat menyerupai jendela pada bagian bawah bibit semai sepanjang 2-3 cm, lebar 1 cm. Buat sayatan setengahnya sampai membentuk lidah terbuka. Sisipkan mata tunas ke dalam jendela di bawah lidah batang bawah, tetapi tidak boleh menindih. Balut mata tepel dengan raffia, mata tunas jangan tertutup balutan.
Dalam waktu 21-35 hari, mata temple tampak hidup dan menyatu, lalu ujung tanaman batang bawah dipotong. Kemudian simpan ditempat yang teduh.
Selanjutnya cara membuat bibit sambungan atau enten. Pilih bibit yang sehat kemudian potong pada ketinggian 10-15 cm di atas tanah. Kemudian belah menjadi dua. Cabang entries dipotong ujung bawahnya sesuai bentuk batang bawah, dan ikat dengan raffia dari bawah ke atas. Tutup sambungan dengan plastic transparan.
Jika entrisnya mulai bertunas, maka tutup plastic dibuka namun balutan raffia dapat dibuarkan sampai tunas bener-bener kuat.
Menyediakan Media Tanam
Untuk media tanam kita harus menyiapkan pot tanah liat, tanah, pupuk kandang, kompos, drum, ember, dan drum dari kayu. Pot untuk bibit gunakan yang berukuran besar dengan memiliki diameter 20-30 cm, sedangkan untuk tanamnya sediakan pot yang berdiameter 50-60 cm dan tingginya 40-60 cm.
Kemudian bagian bawah pot dilubangi untuk pembungan air. Perbandingan komposisi antara pupuk kandang dengan kompos tergantung jenis tanahnya. Kalau tanahnya berpasir memerlukan perbandingan 1 : 1.
Langkah-langkahnya, isi pot dengan media ¾ bagian, masukan bibit dalam pot tegak lurus tepat di tengah pot, tambahkan media dan padatkan agar tidak goyah. Bagian bawah pot atau saluran air ditutup dengan pecahan genting, spon atau kelapa. Hal ini supaya air dapat keluar dari pot tetapi tanahnya tidak terbawa keluar.
Cara Menanam Bibit Hasil Sambungan
Batas sambungan dari bibit tidak boleh tertimbun media. Paling tidak 5 cm bagian batang di bawah sambungan harus muncul di atas media. Apabila batas sambungan terkena media tanam maka sambungan tersebut akan terkena infeksi penyakit busuk akar pada bagian batang atas yang tertimbun.
Cara Merawat Belimbing dalam Pot
Perawatan belimbing dalam pot pada dasarnya sama seperti perawatan belimbing yang ditanam di lahan terbuka atau kebun, namun ada beberapa hal yang beda dalam perawatan tanaman dalam pot ini, perbedaannya yaitu, pembaruan media tanam yang dilakukan setelah tanaman berumur 3-4 tahun, media tanam yang ada dalam pot bisa mengeras, dan cara mengeluarkannya dengan menepuk-nepuk punggung pot, karena akar yang ada di dalam melekat pada dinding pot.
Setelah tanaman bisa dikeluarkan dari pot, kemudian ujung akarnya dipotong. Masukan media tanam baru dengan campuran tanah dan pupuk kandang kedalam pot. Siram dengan air secukupnya.
Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/02/cara-menanam-belimbing-dalam-pot.html