Merawat tanaman hias seperti bunga Adenium memerlukan tiga kunci utama; kesabaran, ketekunan, dan ketelitian. Semua jenis Adenium sangat bergantung pada pencahayaan yang baik dan penyiraman yang teratur. Mereka memang memerlukan daerah yang teduh, tetapi pencahayaan yang baik tetap harus ada terutama jika mereka ditumbuhkan dalam rumah kaca. Adenium akan tumbuh subur jika disiram teratur, namun Anda harus jeli mengetahui kapan masa dormansi tanaman ini.
Pada fase dormansi, tidak apa bagi Anda untuk membiarkannya tanpa air, karena tanaman ini memang sedang “tidur”. Saat melakukan penyiraman, jangan sampai Anda memberikan terlalu banyak air. Air yang berlebih dapat menyebabkan rontoknya daun Adenium. Jika Anda menggunakan sprayer dalam menyiram tanaman, 3-4 kali semprotan adalah jumlah yang cukup. Pupuk yang baik digunakan untuk merawat Adenium adalah pupuk cair yang harus diberikan minimal 2 kali dalam setahun.
Umumnya semua jenis Adenium harus diganti tanahnya dan diatur perakarannya setiap dua tahun sekali. Meski pun pada beberapa varian tertentu dibutuhkan pergantian tanah yang lebih sering lagi, seperti pada varian golden atau diamond crown. Pergantian tanah ini penting, untuk mengontrol tumbuhnya jamur atau adanya sarang-sarang kumbang kecil yang senang menyerang bonggol dan akar Adenium. Adenium yang ditanam dalam pot kecil dapat mencapai ketinggian 13 cm, dengan diameter bonggol 8 cm.
Kegiatan yang cukup mengasyikkan dalam merawat Adenium adalah saat mengatur bentuk percabangannya, apalagi jika Adenium milik Anda adalah varian golden atau diamond crown. Salah satu cara yang paling umum digunakan untuk membentuk pola percabangan adalah dengan menggunakan kawat dan bantuan sinar matahari. Untuk membentuk percabangan yang simetris, Anda hanya perlu memutar-mutar pot, membuat bagian cabang yang pendek mendapatkan cahaya matahari paling banyak sehingga panjangnya sama dengan cabang pada sisi lain.
Sangat disarankan untuk menggunakan sarung tangan saat menangani Adenium, karena getah Adenium mengandung zat toksin yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika tidak sengaja terminum.
Sumber : http://tanaman.org/
Pada fase dormansi, tidak apa bagi Anda untuk membiarkannya tanpa air, karena tanaman ini memang sedang “tidur”. Saat melakukan penyiraman, jangan sampai Anda memberikan terlalu banyak air. Air yang berlebih dapat menyebabkan rontoknya daun Adenium. Jika Anda menggunakan sprayer dalam menyiram tanaman, 3-4 kali semprotan adalah jumlah yang cukup. Pupuk yang baik digunakan untuk merawat Adenium adalah pupuk cair yang harus diberikan minimal 2 kali dalam setahun.
Umumnya semua jenis Adenium harus diganti tanahnya dan diatur perakarannya setiap dua tahun sekali. Meski pun pada beberapa varian tertentu dibutuhkan pergantian tanah yang lebih sering lagi, seperti pada varian golden atau diamond crown. Pergantian tanah ini penting, untuk mengontrol tumbuhnya jamur atau adanya sarang-sarang kumbang kecil yang senang menyerang bonggol dan akar Adenium. Adenium yang ditanam dalam pot kecil dapat mencapai ketinggian 13 cm, dengan diameter bonggol 8 cm.
Kegiatan yang cukup mengasyikkan dalam merawat Adenium adalah saat mengatur bentuk percabangannya, apalagi jika Adenium milik Anda adalah varian golden atau diamond crown. Salah satu cara yang paling umum digunakan untuk membentuk pola percabangan adalah dengan menggunakan kawat dan bantuan sinar matahari. Untuk membentuk percabangan yang simetris, Anda hanya perlu memutar-mutar pot, membuat bagian cabang yang pendek mendapatkan cahaya matahari paling banyak sehingga panjangnya sama dengan cabang pada sisi lain.
Sangat disarankan untuk menggunakan sarung tangan saat menangani Adenium, karena getah Adenium mengandung zat toksin yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika tidak sengaja terminum.
Sumber : http://tanaman.org/