Simaklah apa kata Hsueh Fang Ching, 'pasar pepaya sangat besar.' Perwakilan known-you seed pte ltd, produsen benih asal Taiwan di Singapura itu tidak asal bicara. Pepaya buah segar khas daerah tropis. Rasa daging yang juicy dan lembut pas di lidah banyak orang dari segala umur. Kadar kalorinya rendah sehingga cocok untuk diet. Sementara kandungan beta-karoten dan vitamin c sebagai sumber antioksidan tinggi. Pendek kata, pepaya buah sehat dan penuh gizi. 'Dengan penanganan pascapanen dan transportasi yang baik, pepaya bisa dijual untuk konsumen pasar dunia,' tutur Hsueh.
Di Indonesia, jangan dulu bicara pasar dunia. Pemenuhan kebutuhan pepaya untuk pasar lokal saja masih jauh panggang dari api. 'Kami butuh 70 ton per pekan,' kata Iwan G Rory, global sourcing manager PT Sewu Segar Nusantara, pemasok buah ke lebih dari 2.000 outlet di Indonesia. Dari jumlah itu baru 3-4 ton terpenuhi. Pepaya yang diminta: Kalifornia, Red Lady, dan Hawaii. Ketiganya digolongkan pepaya eksklusif. Maksudnya, dengan kualitas top harga pepaya-pepaya itu rata-rata Rp10.000-Rp12.000 per kg di tingkat konsumen. Pepaya bangkok yang mendominasi pasar becek Rp.3.000-Rp.4.000 per kg.
Kondisi itu setali tiga uang dengan pisang. Lima tahun silam, Ibrahim Ronny Kusnadi-pemasok pisang ke pasar swalayan dan toko buah di Jakarta berujar, 'Paling susah cari pisang bagus.' Pengepul jagung manis itu harus berburu ke sentra-sentra pisang demi mendapat ambon, raja, dan tanduk. Sekarang kondisinya masih sama. 'Cari buah yang berkualitas susah,' ujar Fofo Fornandy, store manager Kem Chick di Pasific Mall di Jakarta. Pusat. Fofo membutuhkan pisang raja bulu, kepok, dan tanduk. Pasokannya baru 30% dari total kebutuhan. Artinya masih terbuka peluang untuk memasok pisang dan pepaya kualitas top. Peluang lain ada pada mangga.
Selama ini mangga lokal, didominasi arumanis, hanya bisa memasok pasar pada September-November. Di luar itu, pasar dibanjiri mangga impor terutama pada Mei-September. 'Artinya ada peluang untuk memasok pasar pada bulan-bulan itu,' ujar Budi Wiyono, manajer kebun PT Galasari, produsen mangga. Menanam varietas introduksi yang musim panennya berbeda dengan mangga lokal bisa jadi pilihan. Jadi siapa berani memasok pepaya, pisang, dan mangga?
Sumber : http://acha2017.blogspot.com/2009/11/peluang-bisnis-pepaya.html
Di Indonesia, jangan dulu bicara pasar dunia. Pemenuhan kebutuhan pepaya untuk pasar lokal saja masih jauh panggang dari api. 'Kami butuh 70 ton per pekan,' kata Iwan G Rory, global sourcing manager PT Sewu Segar Nusantara, pemasok buah ke lebih dari 2.000 outlet di Indonesia. Dari jumlah itu baru 3-4 ton terpenuhi. Pepaya yang diminta: Kalifornia, Red Lady, dan Hawaii. Ketiganya digolongkan pepaya eksklusif. Maksudnya, dengan kualitas top harga pepaya-pepaya itu rata-rata Rp10.000-Rp12.000 per kg di tingkat konsumen. Pepaya bangkok yang mendominasi pasar becek Rp.3.000-Rp.4.000 per kg.
Kondisi itu setali tiga uang dengan pisang. Lima tahun silam, Ibrahim Ronny Kusnadi-pemasok pisang ke pasar swalayan dan toko buah di Jakarta berujar, 'Paling susah cari pisang bagus.' Pengepul jagung manis itu harus berburu ke sentra-sentra pisang demi mendapat ambon, raja, dan tanduk. Sekarang kondisinya masih sama. 'Cari buah yang berkualitas susah,' ujar Fofo Fornandy, store manager Kem Chick di Pasific Mall di Jakarta. Pusat. Fofo membutuhkan pisang raja bulu, kepok, dan tanduk. Pasokannya baru 30% dari total kebutuhan. Artinya masih terbuka peluang untuk memasok pisang dan pepaya kualitas top. Peluang lain ada pada mangga.
Selama ini mangga lokal, didominasi arumanis, hanya bisa memasok pasar pada September-November. Di luar itu, pasar dibanjiri mangga impor terutama pada Mei-September. 'Artinya ada peluang untuk memasok pasar pada bulan-bulan itu,' ujar Budi Wiyono, manajer kebun PT Galasari, produsen mangga. Menanam varietas introduksi yang musim panennya berbeda dengan mangga lokal bisa jadi pilihan. Jadi siapa berani memasok pepaya, pisang, dan mangga?
Sumber : http://acha2017.blogspot.com/2009/11/peluang-bisnis-pepaya.html