A. Pengertian
Tanaman buah dalam pot saat ini banyak dikembangkan oleh masyarakat karena memiliki berbagai keuntungan. Istilah yang populer sering kita dengar Tabulampot, yakni : bertanam tanaman buah-buahan dalam pot yang diperkenalkan dalam suatu acara yang diselenggarakan pada tahun 1988. Selain tanaman blimbing, berbagai anaman buah-buahan yang dapat dibudidayakan dalam pot antara lain : sawo, mangga, jambu air dsb.
B. Keuntungan
Budidaya tanaman belimbing dalam pot memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
- Hemat tempat, karena tidak memerlukan lahan yang luas dan cukup ditanam dalam pot.
- Ringkas, mudah dirawat, mudah dipindahkan ketempat lain.
- Produktif dan efisien.
- Indah, artistik dan unik, tidak hanya untuk produksi, tetapi juga memberikan keindahan bila dipandang.
- Mudah, murah dan dapat dilaksanakan oleh setiap orang, karena bahan-bahannya tidak perlu membeli secara khusus.
- Sehat, karena dapat dibudidayakan dengan pertanian organik, karena bahan kimia baik pupuk maupun pestisida dapat dikendalikan, atau tanpa penggunaan sama sekali.
C. Penanaman
1. Persiapan media tanam
- Siapkan pot yang besarnya cukup sebagai tempat untuk budidaya tanaman.
- Media tanam berupa campuran antara tanah dengan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1 : 1.
- Tanah dapat diambil dari pekarangan rumah yang telah dibersihkan terlebih dahulu dari rumput dan batu-batuan.
- Pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam/kambing, sapi atau kerbau yang sudah matang. Kompos dapat berupa daun yang sudah lapuk.
- Sebelum dicampur, baik tanah maupun pupuk kandang/kompos diayak lebih dahulu dan dijemur 3 – 5 hari.
2. Menyiapkan pot dan media
- Pot / wadah yang digunakan biasanya berupa kaleng bekas, ember, kantong plastik atau pot yang bagian bawahnya dilubangi untuk pembuangan air.
- Bagian paling bawah sebaiknya diisi dengan selapis batu kerikil yang telah dicuci.
- Penuhi pot dengan media tanam yang telah dipersiapkan diatas, hingga 1 cm dibawah bibir pot.
- Siram media tanam secara berlahan-lahan.
- Bila terjadi serangan tungau, dianjurkan diatasi secara manual dengan tangan; bila terpaksa baru menggunakan pestisida.
- Bila cukup, pot/media tanam siap untuk ditanami.
3. Penanaman bibit dalam pot
Bibit yang ditanam untuk tabulampot berasal dari sambung, cangkok atau okulasi yang telah dipilih.
Cara penanamannya sebagai berikut :
- Lepaskan bibit dari pembungkus, keranjang atau polybag dengan hati-hati, jangan sampai tanah pecah dan merusak struktur akar, yang mengakibatkan tanaman bisa mati.
- Kantong plastik/serabut, polybag yang digunakan sebagai tempat bibit harus dibuang karena bahan tersebut sukar membusuk, sedangkan bahan asal keranjang dapat membusuk/rusak dan menimbulkan rayap.
- Tanamlah bibit ditengah lubang sedalam leher akar; bila tinaman terlalu dalam, pertumbuhan tanaman kurang baik dan bagian batang dalam tanah menjadi sasaran rayap.
- Sebelum ditanam, kurangi/potong lembar daun setengahnya guna mengurangi penguapan air karena akar-akarnya belum dapat menyerap cukup air dalam tanah.
D. Pemeliharaan Tanaman Dalam Pot
1. Pemeliharaan pertumbuhan
- Pada saat tanaman masih muda dan mencapai tinggi + 20 cm atau sesuai kondisi fisik tanaman, lakukan pemotongan pucuk untuk memperoleh pertumbuhan tunas dan pembentukan pohon.
- Bila dirasa perlu, beri ajir untuk menguatkan tegaknya tanaman.
2. Penyiraman
- Dilakukan seperlunya sampai air mengalir keluar dari lubang di dasar pot.
- Bila kondisi panas, penyiraman dapat dilakukan pagi dan sore hari.
3. Pemupukan
Lakukan pemupukan dengan pupuk NPK ( 15:15:15 ) sebanyak 2 sendok makan dan campur dalam 10 liter air, kemudian siramkan larutan tersebut ke media tanam secukupnya.
4. Pengendalian hama dan penyakit
Usahakan agar lingkungan selalu bersih, cukup cahaya sinar matahari dan tidak terlalu lembab.
5. Perlakuan buah
Apabila pemeliharaan tanaman cukup baik, tanaman belimbing dalam pot sudah berbuah setelah umur 1 tahun sejak tanam.
Agar diperoleh buah yang cukup besar dan berkualitas baik, maka perlu perlakuan buah di pohon sebagai berikut :
a. Penjarangan buah - Buah yang kurang produktif perlu dibuang dengan cara digunting.
- Hanya buah yang berada di pangkal batang/cabang yang ditinggalkan untuk dipelihara.
- Jumlah buah yang ditinggal untuk dipelihara disesuaikan dengan keadaan fisik tanaman.
b. Pembungkusan buah belimbing
Setelah dilakukan penjarangan, dilanjutkan dengan melakukan pembungkusan buah dengan tujuan :
- Untuk menghindari serangan lalat buah dan dilakukan menggunakan kantong plastik.
- Buah dibungkus apabila besarnya sudah mencapai sebesar kelereng.
Sumber :
http://diperta.blitarkota.go.id/profile/id/10.html
Tanaman buah dalam pot saat ini banyak dikembangkan oleh masyarakat karena memiliki berbagai keuntungan. Istilah yang populer sering kita dengar Tabulampot, yakni : bertanam tanaman buah-buahan dalam pot yang diperkenalkan dalam suatu acara yang diselenggarakan pada tahun 1988. Selain tanaman blimbing, berbagai anaman buah-buahan yang dapat dibudidayakan dalam pot antara lain : sawo, mangga, jambu air dsb.
B. Keuntungan
Budidaya tanaman belimbing dalam pot memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
- Hemat tempat, karena tidak memerlukan lahan yang luas dan cukup ditanam dalam pot.
- Ringkas, mudah dirawat, mudah dipindahkan ketempat lain.
- Produktif dan efisien.
- Indah, artistik dan unik, tidak hanya untuk produksi, tetapi juga memberikan keindahan bila dipandang.
- Mudah, murah dan dapat dilaksanakan oleh setiap orang, karena bahan-bahannya tidak perlu membeli secara khusus.
- Sehat, karena dapat dibudidayakan dengan pertanian organik, karena bahan kimia baik pupuk maupun pestisida dapat dikendalikan, atau tanpa penggunaan sama sekali.
C. Penanaman
1. Persiapan media tanam
- Siapkan pot yang besarnya cukup sebagai tempat untuk budidaya tanaman.
- Media tanam berupa campuran antara tanah dengan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1 : 1.
- Tanah dapat diambil dari pekarangan rumah yang telah dibersihkan terlebih dahulu dari rumput dan batu-batuan.
- Pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam/kambing, sapi atau kerbau yang sudah matang. Kompos dapat berupa daun yang sudah lapuk.
- Sebelum dicampur, baik tanah maupun pupuk kandang/kompos diayak lebih dahulu dan dijemur 3 – 5 hari.
2. Menyiapkan pot dan media
- Pot / wadah yang digunakan biasanya berupa kaleng bekas, ember, kantong plastik atau pot yang bagian bawahnya dilubangi untuk pembuangan air.
- Bagian paling bawah sebaiknya diisi dengan selapis batu kerikil yang telah dicuci.
- Penuhi pot dengan media tanam yang telah dipersiapkan diatas, hingga 1 cm dibawah bibir pot.
- Siram media tanam secara berlahan-lahan.
- Bila terjadi serangan tungau, dianjurkan diatasi secara manual dengan tangan; bila terpaksa baru menggunakan pestisida.
- Bila cukup, pot/media tanam siap untuk ditanami.
3. Penanaman bibit dalam pot
Bibit yang ditanam untuk tabulampot berasal dari sambung, cangkok atau okulasi yang telah dipilih.
Cara penanamannya sebagai berikut :
- Lepaskan bibit dari pembungkus, keranjang atau polybag dengan hati-hati, jangan sampai tanah pecah dan merusak struktur akar, yang mengakibatkan tanaman bisa mati.
- Kantong plastik/serabut, polybag yang digunakan sebagai tempat bibit harus dibuang karena bahan tersebut sukar membusuk, sedangkan bahan asal keranjang dapat membusuk/rusak dan menimbulkan rayap.
- Tanamlah bibit ditengah lubang sedalam leher akar; bila tinaman terlalu dalam, pertumbuhan tanaman kurang baik dan bagian batang dalam tanah menjadi sasaran rayap.
- Sebelum ditanam, kurangi/potong lembar daun setengahnya guna mengurangi penguapan air karena akar-akarnya belum dapat menyerap cukup air dalam tanah.
D. Pemeliharaan Tanaman Dalam Pot
1. Pemeliharaan pertumbuhan
- Pada saat tanaman masih muda dan mencapai tinggi + 20 cm atau sesuai kondisi fisik tanaman, lakukan pemotongan pucuk untuk memperoleh pertumbuhan tunas dan pembentukan pohon.
- Bila dirasa perlu, beri ajir untuk menguatkan tegaknya tanaman.
2. Penyiraman
- Dilakukan seperlunya sampai air mengalir keluar dari lubang di dasar pot.
- Bila kondisi panas, penyiraman dapat dilakukan pagi dan sore hari.
3. Pemupukan
Lakukan pemupukan dengan pupuk NPK ( 15:15:15 ) sebanyak 2 sendok makan dan campur dalam 10 liter air, kemudian siramkan larutan tersebut ke media tanam secukupnya.
4. Pengendalian hama dan penyakit
Usahakan agar lingkungan selalu bersih, cukup cahaya sinar matahari dan tidak terlalu lembab.
5. Perlakuan buah
Apabila pemeliharaan tanaman cukup baik, tanaman belimbing dalam pot sudah berbuah setelah umur 1 tahun sejak tanam.
Agar diperoleh buah yang cukup besar dan berkualitas baik, maka perlu perlakuan buah di pohon sebagai berikut :
a. Penjarangan buah - Buah yang kurang produktif perlu dibuang dengan cara digunting.
- Hanya buah yang berada di pangkal batang/cabang yang ditinggalkan untuk dipelihara.
- Jumlah buah yang ditinggal untuk dipelihara disesuaikan dengan keadaan fisik tanaman.
b. Pembungkusan buah belimbing
Setelah dilakukan penjarangan, dilanjutkan dengan melakukan pembungkusan buah dengan tujuan :
- Untuk menghindari serangan lalat buah dan dilakukan menggunakan kantong plastik.
- Buah dibungkus apabila besarnya sudah mencapai sebesar kelereng.
Sumber :
http://diperta.blitarkota.go.id/profile/id/10.html